Sementaraitu, kelemahannya adalah sulit diklasifikasikan, khususnya jika terdapat berbagai perihal atau subjek yang hampir sama padahal berbeda satu sama lain. Sistem Wilayah (Geographical Filing System) Sistem penyimpanan arsip yang terakhir adalah geographical filing system. Jika Anda menggunakan sistem ini, biasanya arsip akan dikelompokkan LetakTeknik Elektro dalam teknologi serta hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi, seni, lingkungan serta budaya dan agama; dan pengenalan profesi teknik elektro. Electricity: konsep dan filsafat serta sejarah kelistrikan, power dan energy, electrical power system; Energi supply dunia: latar belakang situasi energy, minyak dan krisis Orangyang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan system pengendalian manajemen disebut sebagai seorang kontroler. Sebenarnya, dibanyak organisasi, jabatan orang ini adalah chief financial officer (CFO). Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut: 1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta system View05. KUNCI BAB V Transaksi 22 Mei 2018 LKK KKK at University of Notre Dame. 89 BAB V PENILAIAN PENGETAHUAN 5 A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda Darikata-kata diatas bisa kita tarik kesimpulan bahwa sistem imformasi manajemen bukan hanya bisa digunakan diperusahaan saja melainkan seluruh organisasi dan seluruh lapisan manajemen pendidikan caranya seperti diuraikan dibawah ini. Sistem Informasi Manajemen dibangun untuk mendukung proses yang berjalan dalam organisasi, dimana tercakup Siswadapat mengemukakan pengertian system kearsipan, kreteria system kearsipan yang efektif, prosedur penyimpanan arsip, dan metode-metode penyimpanan arsip . Guru meminta siswa mengemukakan pendapatnya, bagaimana sikap siswa ketika melihat atau menemukan warkat dalam sauatu instansi/organisasi yang tidak tertata dengan baik. PengaruhPemanfaatan Tekhnologi Informasi dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Kabupaten Enrekang. Prosiding Konferensi Nasional Ke-7 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (APPPTMA), 2018. Ahmad Mustanir. Israwaty Akhmad. Geografiterdiri dari dua kata yaitu Geo dan Grafi, yang mana Geo memiliki arti bumi dan Grafis berarti citra atau gambar. Gambar mempunyai 2 jenis gambar yaitu 2Dimenis dan 3Dimensi, yang mana 2D memiliki dua sumbu yaitu X dan Y, jika 3D dia mempunyai sumbu ketika yang disebut sumbu ruang jadi terdapat tiga sumbu yaitu X, Y, Z. C. Geospasial dzixSecara umum teknik penyampaian presentasi yang baik adalah :-materi yang tepat sasaran-lebih mudah dimengerti oleh pendengar-presenter harus lebih mengusai bahasa tubuh ContohPendekatan Keruangan dalam Geografi. Hakekat geografi adalah studi tentang ciri-ciri fisik Bumi, termasuk bagaimana manusia memengaruhi Bumi dan dipengaruhi olehnya. Sehingga dalam hal ini geografi berkaitan dengan aspek fisik bumi, seperti lapisan bumi, atmosfer, komposisi, vegetasi, gunung, sungai, dan bentuk daratan. GL70zhq. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Teknologi Geospasial merupakan sebuah bidang keilmuwan baru yang mencakup Geographic Information System GIS, Remote Sensing RS, dan Global Positioning System GPS. Teknologi geospasial memungkinkan kita untuk dapat memperoleh data yang direferensikan ke bumi dan menggunakannya untuk melakukan analisis, pemodelan, simulasi, dan visualisasi. Selain itu teknologi geospasial juga dapat membantu dalam melakukan pengambilan keputusan berdasarkan tingkat kepentingan dan prioritas sumber daya yang sebagian besar bersifat terbatas. Teknologi geospasial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Seperti mendeteksi segala sesuatu mulai dari kebutuhan kebugaran pribadi kita yaitu mengukur seberapa banyak jarak yang sudah kita tempuh selama berolahraga, kemudian ketika kita berkendara dan membutuhkan petunjuk arah kita dapat menggunakan GPS, dan sebagainya. istilah logistik senditi ialah merupakan sebuah terminologi yang umum digunakan dalam mendefinisikan suatu perpindahan yang memungkinkan adanya pergerakan manusia, hewan, barang, ataupun jasa dari satu tempat ke tempat yang lain. Bidang logistik sendiri dapat dibagi menjadi infrastruktur, kendaraan, dan operasi. transportasi merupakan hal yang penting dikarenakan keberadaannya sangat memungkinkan perkerakan manusia, hewan, barang, dan jasa melalui aspek logistik kendaraan yang dinamis dengan menggunakan infrastuktur seperti jalan raya, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, dan terowongan untuk mencapai operasional logistik. Menurut Council of Supply Chain Management Professionals CSCMP kegiatan manajemen logistik biasanya akan melibatkan manajemen armada, pemenuhan pesanan, desain jaringan logistik, perencanaan pasokan/permintaan, pengadaan, perencanaan dan penjadwalan produksi, dan layanan pelanggan. Jaringan logistik meliputi pemasok, gudang, pusat distribusi, gerai ritel, bahan baku, pekerjaan dalam proses, inventaris, dan barang jadi yang bergerak di antara berbagai fasilitas yang menjadi bagian dari jaringan. Logistik merupakan salah satu fungsi penting dalam bisnis saat ini. Bahan baku dan produk selalu dipindahkan secara geografis. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif saat ini, banyak perusahaan bertujuan untuk mendapatkan bagian dari pasar global dan memanfaatkan efisiensi produksi dan sumber yang lebih tinggi. Penentu utama kinerja bisnis saat ini adalah peran "fungsi logistik" dalam memastikan kelancaran aliran bahan, produk, dan informasi di seluruh rantai pasokan perusahaan. sebagian besar bisnis bertujuan untuk menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan mereka secara efektif dan tepat waktu. Oleh karena itu, logistik sangat penting untuk bisnis. Dalam sistem logistik, barang diproduksi di satu atau lebih pabrik, dikirim ke gudang untuk penyimpanan perantara, dan kemudian dikirim ke pengecer atau pelanggan. Menurut IBM Center, di dunia saat ini, dengan meningkatkan visibilitas inventaris, manajemen aset, dan informasi, logistik telah muncul sebagai area kendali biaya utama dalam banyak operasi rantai pasokan organisasi. Salah satu tujuan utama untuk memastikan visibilitas tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan internal dan kinerja operasional. Dengan memastikan visibilitas dari pemasok ke pengguna akhir, visibilitas yang lebih besar juga dapat memberikan pandangan yang lebih jelas tentang keseluruhan rantai pasokan mereka. Baru-baru ini, logistik menjadi lebih menonjol dan telah diakui sebagai faktor penting untuk keunggulan kompetitif. Karena logistik terkait dengan semua area rantai pasokan, visibilitas yang lebih tinggi dalam logistik pada akhirnya dapat memberikan pengakuan yang lebih besar mengenai keseluruhan rantai pasokan. Oleh karena itu, untuk memastikan visibilitas yang tinggi dari proses logistik, salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan membuat suatu sistem pemantauan logistik yang berbasis pada Geographic Information System GIS atau diartikan menjadi Sistem Informasi Geografis SIG. Sistem Informasi Geografis SIG adalah istilah yang relatif luas yang dapat merujuk pada sejumlah teknologi, proses, dan metode yang berbeda. Saat ini, melalui integrasi informasi geografis/spasial dan beragam informasi bisnis yang ada, informasi tersebut banyak digunakan untuk analisis berbasis spasial, penyediaan informasi, dan pengambilan keputusan di berbagai bidang. Karena alasan ini, teknologi SIG dapat menjadi dasar untuk banyak aplikasi yang mendukung lokasi. SIG juga merupakan sistem informasi otomatis yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, mengakses, menampilkan, dan menyebarkan data geospasial. Sistem GIS modern mencakup satu atau beberapa database, dan teknologi pemrosesan informasi yang lengkap. Saat ini, SIG kini sudah dapat memiliki lebih dari satu database, dengan teknologi pemrosesan informasi yang lengkap. Data yang diolah akan disimpan oleh sistem informasi geografis tidak hanya menjadi acuan spasial tetapi juga temporal. Sistem informasi geografis ini membantu dalam pengoptimalan logistik serta manajemen transportasi. Untuk memastikan profitabilitas dan keandalan dari transportasi, dengan menggunakan perencanaan transportasi SIG yang memungkinkan anda untuk mengelola infrastruktur, menyusun jadwal lalu lintas, mengintegrasikannya ke sistem informasi untuk penumpang, layanan darurat, merencanakan volume lalu lintas, maupun dalam kegiatan pemasaran. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya GIS Geographic information system Pengertian GISMenurut Demers definisi GIS adalah system computer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi. Sedangkan menurrt ESRI definisi GIS adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras computer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang di desain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisi, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi menurut Aronoff 1989, SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data penyimpanan dan pemanggilan kembali, manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir output. Hasil akhir output dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografis. Ciri-Ciri GISMenurut Demers ciri ciri GIS adala sebagai berikut 1. GIS memiliki sub sistem untuk menginput data yang menampung dan dapat mengolah data spasial dari berbagai GIS mempunyai subsistem penyimpanan dan pemanggilan data yang memungkinkan data spasial untuk di edit dan GIS mampu memanipulasi dan analisis data yang menyajikan peran data, pengelompokan dan juga pemisahan, estimasi parameter and hambatan serta fungsi GIS mampu menjadi pelapor yang menyajikan seluruh atau sebagian dari basis data dalam bentuk grafik, peta maupun KERJAMEMBUAT GEOREFERECING1. Menampilkan peta pada layer dengan caraKlik Catalog β†’ pilih ikon Connect to Folder β†’ pilih folder tempat peta administrasi disimpan kemudian buka folder, drag peta ke layer. Setelah tool Georeferencing aktif, pilih ikon Add Control Jika georeferencing telah aktif, kursor akan mengarahkan untuk memberi titik ikat. Zoom titik koordinat terluar peta hingga pixel terkecil. Kemudian, klik kanan lalu pilih Input X and Masukkan koordinat X dan Y yang ada pada Klik OK. Jika peta dasar hilang, pilih tool Full Extent atau yang bergambar Lakukan langkah 5 dan 6 pada minimal empat titik yang berbeda, terutama titik terluar yang ada pada Setelah itu, perbarui georeferencing dengan cara klik tool Georeferencing β†’ Update GeoreferencingMEMBUAT DIGITASI DIGITASI KECAMATAN1. Masukkan file peta pada catalog2. Klik kanan pada salah satu folder di Catalog, pilih New, pilih Beri nama shapefile dan tentukan feature tipe-nya sesuai yang ingin dibuat. Klik edit4. Pilih Coordinate System. Lalu pilih UTM, pilih WGS 1984, lalu pilih Southern Hemisphere. Kemudian pilih Zone 48S sesuai zonanya, lalu klik Untuk membuat digitasi, pilih start editing pada Tool Kemudian pilih Create Feature pada Tool Editor, kemudian akan keluar box create Klik Shapefile yang baru dibuat pada box create, lalu pilih polygon . Jika kursor sudah berubah menjadi +, maka digitasi pada wilayah yang ditentukan sudah bisa Klik 2 kali jika titik digitasi sudah bertemu dengan titik digitasi awal. Pilih Save Editing pada Tool Editor kemudian, Stop Untuk menampilkan Shapefile yang sudah di digitasi saja, Unceklist layer atau pada peta dasarnya. DIGITASI JALAN1. Tampilkan peta jaringan jalan Bandar Lampung pada layer dengan caraKlik Catalog β†’ pilih ikon Connect to Folder β†’ pilih folder tempat shp fungsi jalan β†’ buka folder, drag shp fungsi jalan ke Setelah itu, klik Geoprocessing pada menu bar β†’ Masukkan layer fungsi jalan terlebih dahulu pada Input Features, kemudian masukkan layer kecamatan yang telah di digitasi, klik OK4. Unchecklist layer fungsi Untuk menampilkan fungsi jalan secara spesifik, klik kanan pada layer Fungsi jalan hasil Clip, lalu pilih properties. Pilih Categories, lalu klik add all values, lalu klik GEOTAGGING PADA PETA1. Klik ArcToolBox pada ToolBar. Jika tidak ada dapat klik geoprocesing lalu klik ArcToolBar. Klik Data Managemant Tools – klik photos – klik GeoTagged Photos To Point. Masukkan input. Klik add Cari file data yang akan di inputkan berupa folder foto geotag. Foto harus memiliki titik kordinat agar dapat digunakan untuk Pilih data folder yang telah di dapatkan, klik folder – klik add, lalu ok. Proses pembuatan peta geotagging sudah selesai. Dan akan dihasilkan titik-titik kordinat dari hasil input data LAYOUT PETA1. Buka aplikasi ArcMap lalu klik catalog lalu klik connect to folder untuk menampilkan file yang akan digunakan. Kemudian pilih view β†’ layout Setelah muncul layout view kemudian pilih change layout3. Pilih layout dengan bentuk ARCH A kemudian klik finish. Secara otomatis, jendela layout akan aktif dan muncul pada Layout Pilih icon rectangle pada tool drawing. Ubah warna dengan klik kanan β†’properties. Lalu, ubah warna menjadi no color5. Kemudian klik catalog β†’ drag shp Kecamatan Langkapura6. Beri judul, Peta Tematik Kecamatan Langkapura. Lalu buat garis pembatas dibawah judul, kemudian masukan arah mata angin dengan klik insert β†’ north arrrow7. Kemudian masukan skala dengan klik insert β†’ scale text. Kemudian masukan menu skala dengan klik insertβ†’ scale bar8. Beri garis pembatas kemudian masukan legenda dengan klik insert β†’ legend. Lalu, beri tulisan inset peta Kota Bandar Lampung9. Masukan data frame sebagai tempat untuk inset peta dengan cara klik insertβ†’ data frame Setelah muncul data frame, kemudian drag shp Beri warna beda pada Kecamatan Langkapura. Lalu, beri garis pembatas lalu masukan logo itera dengan cara klik insert β†’ picture. Beri tulisan identitas instansi pembuat, lalu beri garis pembatas11. Masukan sumber dan pembuat peta. Untuk memberi grid pada peta, pilih new grid, lalu pilih measure grid β†’ klik next, pilih grid and labels β†’ klik next, checklist semua lalu klik next, lalu klik finish, lalu klik Sistem Informasi Geografis Geographic Information System adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi. SIG identik dengan penggunaan komputer karena komputer memiliki banyak keunggulan terutama kecepatan dan efisiensi. SIG dijadikan sebagai alat atau media yang digunakan untuk pemetaan dan analisis terhadap berbagai aktivitas di permukaan bumi. Menurut Aronaff 1989 SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisis data serta memberi uraian. Menurut Burrough[1] 1986 SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. Menurut Kang-Tsung Chang [2]2002 SIG sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data. Menurut Murai 1999[3] SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Menurut Marble [4]1983 SIG merupakan sistem penanganan data keruangan. Menurut Bernhardsen[5] 2002 SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisis data Menurut Gistut[6] 1994 SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi Menurut Berry 1988 SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan. Menurut Calkin dan Tomlison 1984 SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting. Menurut Linden, 1987 SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan manipulasi, analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi. Menurut Alter SIG adalah sistem informasi yang mendukung pengorganisasian data, sehingga dapat diakses dengan menunjuk daerah pada sebuah peta. Menurut Prahasta SIG merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya. Menurut Petrus Paryono SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi. Menurut Nico Nathanael 2019 SIG adalah sistem informasi yang mempunyai data berspasial yang diambil berdasarkan letak geografis suatu wilayah untuk proses analisis, penyimpanan dan visualisasi. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer mesin. Sejarah perkembangan 35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Prancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan layer. Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an. Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS Canadian GIS - SIG Kanada, digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada CLI - Canadian land Inventory - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis. CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun overlay, penghitungan, pendijitalan/pemindaian digitizing/scanning, mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika, memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangnya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG". CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersial yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandardisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer. Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua 1974-1979" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset. Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Penekanan pengajaran pada analisis spasial sebagai ciri geografi. Lulusannya tidak sekadar mengoperasikan software namun mampu menganalisis dan menjawab persoalan keruangan. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir di semua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun mata pelajaran. Konsep Data geografis Data geografis merupakan data yang berkaitan dengan informasi spasial. Jenis data geografis yaitu koordinat dan lokasi. Data geografis berkaitan dengan aspek ruang dan semua fenomena yang terdapat di bumi. Penggunaan data geografis memiliki tujuan tertentu.[7] Sumber informasi dalam data spasial dapat berupa data grafis peta analog, foto udara, citra satelit, survei lapangan, pengukuran teodolit, dan pengukuran sistem pemosisi global. Data spasial dapat berbentuk analog maupun digital. Data geografi juga dapat berbentuk data atribut. Informasi yang diperoleh dari data atribut adalah penjelasan tentang objek geografi. Bentuk informasi dalam data atribut yaitu angka, foto, dan narasi. Data atribut diperoleh melalui metode statistika, pengukuran lapangan, dan sensus.[8] Informasi goegrafis Informasi geografis merupakan informasi yang berkaitan dengan pengetahuan tentang posisi dari tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui. Analisa terhadap objek dan lokasi tersebut penting dalam pengambilan keputusan atau demi kepentingan tertentu.[7] Bentuk Sistem informasi geografis konvensional Sistem informasi geografis disajikan secara konvensional melalui peta yang dibuat oleh geograf. Penyajian peta dilakukan dengan cara kompilasi atau tumpang susun peta-peta yang berisi informasi yang diperlukan. Peta dijadikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan gagasan kepada orang lain. Tiap informasi yang diberikan harus dapat menjamin agar setiap orang dapat menangkap ide dari peta yang disajikan. Penyajian peta harus mudah, cepat dan tepat melalui indra penglihatan.[9] Sistem informasi geografis komputerisasi Sistem informasi geografis dalam komputer disajikan dalam bentuk data digital, peta dan tabel. Penyajian ini merupakan hasil dari pengolahan digital dengan mempergunakan perangkat lunak pengolah data geografi. Pembuaitan peta dalam sistem informasi geografis yang dilakukan secara komputerisasi memanfaatkan teknologi sistem digital dalam menghasilkan informasi spasial.[10] Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem informasi geografis yaitu prosesor, kapasitas memori, dan ruang penyimpanan data. Pemilihan perangkat keras untuk keperluan sistem informasi geografis didasarkan kepada jenis perangkat lunak yang digunakan. Selain itu, perangkat keras yang digunakan harus memperhatikan jumlah analisa yang akan dilakukan dan jumlah data yang diperlukan selama analisa.[11] Perangkat Lunak Perangkat lunak dalam sistem informasi geografis umumnya hanya menyajikan beberapa fungsi tertentu. Fungsi ini terbagi menjadi fungsi analisa, manajemen basis data spasial, dan fungsi penyajian data. Pemilihan perangkat lunak untuk sistem informasi geografis harus disesuaikan dengan penggunaan yang diperlukan.[12] Data Dalam SIG terdapat dua jenis data, yaitu data spasial dan data atribut atau non spasial. Data Spasial yaitu adalah jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek keruangan menyangkut titik koordinat dari fenomena atau keadaan yang terdapat di dunia nyata. Data spasial ini sering disebut pula sebagai data posisi, koordinat atau keruangan. Data atribut atau data non spasial adalah jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptid dari fenomena yang dimodelkan. Aspek deskriptif ini mencakup item atau properties dari fenomena yang bersangkutan hingga dimensi waktunya.[13] Pengguna Komponen terpenting dalam sistem informasi geografis adalah pengguna. Pengelolaan analisa yang komunikatif sepenuhnya dilakukan oleh pengguna. Pada sistem informasi geografi pengguna dibedakan menjadi pelaku analisa dan pengguna informasi. Pelaku analisa harus menguasai beragam disiplin ilmiah terutama geografi, matematika dan statistik. Selain itu, pelaku analisa harus mahir menggunakan komputer. Pengguna informasi merupakan semua orang yang memerlukan informasi geografis.[14] Metode Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya. Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis SIG Pada dasarnya pada SIG terdapat lima 5 proses yaitu Input Data Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog. Manipulasi Data Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial. Manajemen Data Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar. Query dan Analisis Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu Analisis Proximity Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses buffering membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada. Analisis Overlay Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik. Visualisasi Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis. Manfaat SIG Dengan adanya SIG akan memudahkan peneliti atau pihak-pihak yang ingin menggunakan informasi geografis untuk melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. Dengan tersedianya komputer dengan kecepatan dan kapasitas ruang penyimpanan besar seperti saat ini, SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat dan menampilkannya. SIG juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah.[15] Lihat pula GPS Pelacak kendaraan Pranala luar [1] Diarsipkan 2012-07-29 di Wayback Machine. - Program Diploma Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh UGM Buana Katulistiwa BK Diarsipkan 2003-11-28 di Wayback Machine. Planet GIS Indonesia Diarsipkan 2011-06-20 di Wayback Machine. - Kumpulan Blog GIS/Geo di Indonesia Forum Remote Sensing dan GIS Indonesia Open GIS Consortium - Konsorsium SIG Terbuka FreeGIS - Software bebas dan data gratis Konsultan GIS PBB Diarsipkan 2017-09-14 di Wayback Machine. Jasa Pemetaan Software Gis Diarsipkan 2011-11-08 di Wayback Machine. GIS Indonesia Contoh Makalah Sistem Informasi Geografis Paper Underground Referensi ^ "Burrough, 1986 Principles of Geographical Information Systems for Land Resources Assessment. Oxford University Press, Oxford. - References - Scientific Research Publishing". Diakses tanggal 2023-05-14. ^ Chang, Kang-Tsung 2002. Introduction to Geographic Information Systems dalam bahasa Inggris. McGraw-Hill. ISBN 978-0-07-238211-2. ^ Remote Sensing. CRC Press. 2014-04-23. hlm. 55Γ’β‚¬β€œ178. ISBN 978-0-429-16248-0. ^ Masser, Ian; Ottens, Henk 2019-09-25. Urban Planning and Geographic Information Systems. Boca Raton CRC Press Taylor & Francis Group , 2019. Ò€œA CRC title, part of the Taylor & Francis imprint, a member of the Taylor & Francis Group, the academic division of T&F Informa CRC Press. hlm. 3Γ’β‚¬β€œ28. ISBN 978-0-429-50590-4. ^ Bernhardsen 2007. GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS AN INTRODUCTION, 3RD ED dalam bahasa Inggris. Wiley India Pvt. Limited. ISBN 978-81-265-1138-9. ^ Noor Alis Setiyadi, S. KM , M. KM; Sri Darnoto, S. KM; Miftahul Arozaq, S. Si. Sistem Informasi Geografis SIG Kesehatan Masyarakat. Muhammadiyah University Press. ISBN 978-602-361-422-6. ^ a b Hermawan 2009, hlm. 134. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 3. ^ Hermawan 2009, hlm. 135. ^ Hermawan 2009, hlm. 135-136. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 15-16. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 14-15. ^ Nur Rochmah Dyah Efawan Retza Arsandy 2015. "Sistem Informasi Geografis Tempat Praktek Dokter Spesialis Di Provinsi Yogyakarta Berbasis Web". Informatika Mulawarman. 10 1 66. ISSN 1858-4853. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 16. ^ Koko Mukti Wibowo Mukti Wibowo, Indra Kanedi, Juju Jumadi 2015. "Sistem Informasi Geografis SIG Menentukan Lokasi Pertambangan Batu Bara di Provinsi Bengkulu Berbasis Website". 11 1 54. ISSN 1858-2680. Daftar pustaka Ekadinata, dkk. 2008. Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam Buku 1 Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh Menggunakan ILWIS Open Source PDF. Bogor World Agroforestry Centre. ISBN 978-979-3198-42-2. Hermawan, I. 2009. Geografi Sebuah Pengantar PDF. Bandung Private Publishing. Sumantri, dkk. 2019. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System Kerentanan Bencana PDF. Jakarta CV. Makmur Cahaya Ilmu. ISBN 978-602-53845-8-5. Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2022-03-03. Diakses tanggal 2020-12-08. Wardiyatmoko, K. Geografi 3 Untuk SMA Kelas XII. Jakarta Erlangga. ISBN 979-781-740-7. Indonesia